Feeds:
Posts
Comments

Anak-anak udah masuk TK. Aku berniat bawain bekal yang sehat dari rumah. Entah nasi dan lauknya, atau paling nggak roti. Sebelum anak back to school, udah sibuklah diriku berburu perlengkapan bento yang lucu walaupun seadanya. Maklum tinggal di Tegal, gak semua tersedia di sini.. 😀

Waktu pertama masuk, dengan lahapnya mereka makan bekal yg mama siapkan dari rumah. Tapi setelah beberapa hari, mereka mulai malas makan. Kadang bekal disisain, kadang malah nggak disentuh. Aku jadi bingung. Kenapa yaa? Bukannya mereka lapar kalo di sekolah? Tapi ternyata oh ternyata, idealisme Mamanya Axa Aless beda sama pemikiran orang tua lain. Waktu mama ikut nungguin di kelas jadi ketauan deh penyebabnya. Ternyata anak lain hanya dibekali snack seadanya sama orang tua mereka. Ada yang dibawain roti, ada yang jelly, tapi banyak yang hanya dibekali snack anak-anak berMSG atau permen. Waduuuhh.. Sangat nggak sehat, bukan?

Suatu kali gurunya bilang ‘Axa Aless nggak mau makan, Bu. Tadi malah minta snacknya temennya..’ Haahh?? Jadi makan snack temennya? Alamaaakk..

Yeah begitulah.. Semangat mama yang menggebu-gebu nyiapin bekal sehat jadi sedikit terhempas. Bimbang. Antara bertahan dengan idealisme dan kenyataan. Abis gimana, Axa Aless masih suka bandingin bekal mereka sama bekal temen-temennya sih..

Yaah.. Semoga mereka mengerti niat baik mamanya yaaa..

Hai.. Lamaaa banget gak ketemu. Lama gak nulis. Lama gak ngisi blog. Pheww..
Ini sekadar tes, nyoba blogging via Blackberry. Sejak punya anak memang susaaah punya waktu untuk ngetik2 di kompie. Yg ada rebutan entar sama the krucils, jd Ɣαα udah sempat2in waktu aja buat menulis kembali via BB. Ceritanya, kembali pada cinta lama. Semoga kali ini berhasil yaa.. Kangen juga menulis dan menumpahkan uneg2 di suatu tempat hehehehe..

Anak-anakku udah mau dua tahun. Kalo dibilang gak berasa, berasa bangetlaahh.. Dibilang berasa ya.. cepat juga waktu berlalu..

Aku lagi dalam proses menyapih kedua anak kembar kami. Duuh.. berat banget. Sebenernya berencana dari minggu lalu, tapi mereka gantian sakit, jadi batal. Pertama Aless, lalu Axa. Kalo sakit kan mereka suka gak mau makan, gak mau minum susu, maunya nenen terus. Itulah yang bikin aku gak tega gak nenenin mereka..

Sesudah Axa sembuh beberapa hari yang lalu baru aku coba lagi upaya weaning with love-nya. PDnya aku tempel pake plester dan bilang ke mereka kalo nenennya tutup,  abis. Nenen cuma boleh buat dedek. Kalo udah besar gak boleh nenen lagi. Axa sama Aless masih kecil apa udah besar? aku suka tanyain gitu. Pasti mereka jawab ‘besar’. Naah.. kalo udah besar gak nenen lagi.. malu.. Dan mereka pun mengulangi perkataanku mentahmentah.

Aku kagum sama pengertian mereka. Kalo dibilang gitu, mereka nuruuut banget. Kadang aku kasian, tapi gimana.. kalo aku yang ngalah tar gak berenti2 nenennya. Aku juga yang jadi repot. Puji Tuhan, malem ini adalah malam (akan jadi yang ) ketiga mereka gak nenen. Makannya mulai banyak, minum susunya lebih mau ketimbang waktu masih nenen. Duuhh.. mereka bener-bener malaikat kecilku!

aren;t they adorable??

Jangan tumbuh besar terlalu cepat, ya nak..

Mama (and Papa) love you both soooo much!

sepeda baru

Udah lama pgn beliin sepeda buat si kembar tp maju mundur trs. Maklum mrk kan bosenan. Takutnya tar digeletakin doang. Tp akhirnya kmrn jd deh kebeli tuh sepeda. Awalnya beli 1… Dan spt biasa, perebutan hebat terjadi! Akhirnya beli deh 1 lagi..
Hmph.. Si kembar emang ampuuun dah! Bikin hidup lbh hidup..

Hehehe.. Ini mah ngetes blogging di WP pk BB.. Pgn tau jdnya kyk apa.. Hihihi..

Tadi gak sengaja baca update status temen di FB yang menyatakan bahwa dirinya lagi hamil. Seharusnya sih seneng, kata banyak orang yang mensupport dan memberi selamat, tapii kata yang punya status : ‘I’m not ready yet…’. Nah lho..

Aku jadi berpikir banyak tentang proses terjadinya seorang manusia. Ada yang terjadi karena memang diharapkan/ sengaja dibuat, ada yang sama sekali bukan keinginannya, ada juga yang gak sengaja kayak kasusku dan sohibku tadi. Tapi aku bukan seorang yang percaya akan adanya kebetulan. Bagiku, tidak ada satupun yang terjadi secara kebetulan di dunia ini. Ada Sepasang Tangan yang merencanakan dan membentuk — atau paling tidak mengijinkan– segala peristiwa yang terjadi di alam semesta ini.

Aku percaya bahwa Allah telah melihat setiap peristiwa yang akan terjadi dalam hidup kita. Bahkan setiap kita dirancang dan ditenun dalam kandungan ibu kita, jadi tidak ada orang yang terlahir karena ‘kecelakaan’ atau ketidak sengajaan. Walaupun kadang kita memang melihat ada orang-orang yang sepertinya terlahir kurang beruntung atau semacam itu, tetap saja, it’s just a matter of the way we think. Betapa ajaib rancangan Tuhan dalam hidup setiap orang. Seharusnya kita semua menyadarinya!

Well, anak-anakku misalnya. Mereka terlahir kembar. Who knows? Dalam jutaan tahun cahaya pun aku gak akan pernah memimpikan punya anak kembar. Tapi toh Tuhan mengirimkan mereka buat kami. Trus, banyak orang berkomentar kalo kedua-duanya bener-bener mirip aku. Sama sekali gak ada yang dibuang dari aku, gak ada yang mirip bapaknya, kata mereka. Yee.. emang kita bisa milih muka anak kita nantinya? Sekali lagi, ini juga perbuatan Tuhan, bukan? Masalah perempuan atau laki-laki, bentuk badannya, jenis kulitnya, tulang2nya dsb, semua itu kita gak bisa milih. Kita cuma taunya bikin, dan entah gimana.. sim salabim pas salonpas, jadi! Sembilan bulan kemudian, lahir! Bener gak? Berarti nyata dong kalo kita ini gak berkuasa apa-apa atas diri kita. Jadi mungkin yang harus kita lakukan adalah mensyukuri apa yang ada. Setiap pemberian yang terbaik toh datangnya dari atas, tempat Tuhan segala tuhan berdiam.

Tidak akan ada hidup yang nggak berguna jika kita bisa mempergunakan waktu yang ada dengan baik. Jika kita bisa melihat jawaban dalam setiap persoalan. Jika kita bisa meluangkan waktu untuk berpikir dan merenungkan semua perbuatan Tuhan yang ajaib, jika kita bisa melihat potensi dan kesempatan ketimbang penderitaan. Aku juga pengen live the best life I can be. Hanya saja, Iblis seringkali mengalihkan perhatian kita dari hal-hal semacam itu. Ia terus memanipulasi kita dengan betapa berat penderitaan kita. Dia membuat kita melihat hal2 yang tidak kita miliki (ketimbang apa yang kita miliki -yang biasanya justru lebih banyak!), dan membuat kita nggak bisa bersyukur. Padahal, friends, hidup akan terlihat lebih indah jika kita memandangnya dengan cara yang berbeda. Dengan cara pandang orang cacat, misalnya, atau cara pandang anak yatim, atau kaum dhuafa. Mereka akan melihat bahwa hidup kita ini sungguuuuh beruntung ketimbang hidup mereka..

Yeah.. semoga kita semua benar-benar menyadari kenyataan yang sebenarnya, yaitu bahwa hidup kita berarti. Jauh dari apa yang kita rasakan sekarang, ada sesuatu yang lebih besar dari kita yang harus kita jalani, yaitu Destiny. Jika kita bisa memandang jauh ke depan, melalui segala persoalan dan rintangan, dan fokus pada tujuan tersebut, kita akan menemukan bahwa hidup kita berharga. Ada sesuatu yang really worth it! Namun jika pandangan kita pendek, hanya sebatas masalah-masalah yang tampaknya tak berkesudahan tersebut, maka kita hanya akan menjalani hidup sebagai korban..

Life is just a work in progress. A progress with sooo many changes tentunya hehehe. Karena kalo progress-nya salah, apa artinya dong making progress. Mungkin yang penting adalah kebijaksanaan untuk memandang setiap hal sebagaimana Allah memandangnya, bukan sebagaimana kita memandangnya.. Percayalah bahwa dalam setiap tahapan kehidupan, ada persoalannya masing-masing, jadi kita bisa lebih bersyukur dalam tahapan kehidupan yang sedang kita lalui.

Amen?

 

Pheww.. 14 minggu kehamilan!

Well, secara badan, udah jauh lebih sehat ketimbang waktu kehamilan berumur 2 bulanan. Sekarang udah gak terlalu mual, muntah and mabok2 lagi. capek banget tau, yang namanya mual itu. capeeekkkk banget!

Masalahnya ganti sekarang. Kalo dulu mual and muntah, sekarang moodnya lebih naik turun. Gampang marah, gampang nangis dsb. And, nyeri di perut. Ampuuunnn… Kalo dah nyeri, hmrgghhhh… gak nahan deh! Yang anehnya, kalo aku sehat, baik2, gak ada keluhan, aku suka nanya sama diriku ‘Gw hamil beneran gak sih? Kok gak ada keluhan atau tanda2 ajaib…’ Tapi coba kalo mulai sakit2, kontraksi, nyeri, gw berharap ‘Duuhhh.. kapan semua ini akan segera berakhir???’ Hehehe. Itulah manusia. Gaaakkk pernah puas..

Minggu lalu kami periksa ke dokter. harusnya sih minggu ini, tapi karena penasaran udah kepengen liat gambar bayinya bergerak-gerak, jadilah aku dan suamiku ke dokter minggu lalu. Gemesin banget tau gak sih waktu liat gambar di USGnya, liatin bayi mungil di perutku bergerak-gerak kayak lagi nendang-nendang, trus tangannya goyang2 kayak penyanyi rock gitu. Ampunn.. kok bisa ya ada dua makhluk di perutku.. hihi..

Kalo aku lagi sedih, merasa desperate ato semacam itu, aku selalu inget sama dua makhluk mungil di perut ini. Mereka tuh punya keajaiban yang entah gimana bikin aku berusaha bertahan hidup. Kalo gak ada mereka, entahlah.

Dokter (tau gak, tiga kali periksa kehamilan kami pergi ke 3 dokter yang berbeda buat membandingkan dokter mana yang paling baik dan nyaman, termasuk memastikan kliniknya bersih and nyaman!) ngasih vitamin, asam folat dan penguat kehamilan buat aku. Agak bingung juga sih, karena dokter lain yang kami datangi bulan lalu bilang bahwa aku gak butuh penguat, karena toh bumil pada dasarnya sudah dilengkapi dengan penguat dari sononya. Dan aku juga bukan termasuk bumil yang kehamilannya bermasalah jadi it’s ok. Chill ajalah.. tapi bulan ini, dokter lain, mungkin pendapatnya lain juga.. karena kehamilanku ganda (dianggapnya berisiko), jadi dikasih penguat yang aku sempat googling tadi, katanya untuk mencegah abortus. Yeahh.. itulah resiko ganti2 dokter kali yee..

Suamiku suka nanya ‘Kamu bahagia gak sih dengan kehamilan kembar ini?’. Mungkin dia ngeliat dari segi keluhan2ku yang seakan gak ada habisnya hehe. tapi aku bahagia kok walaupun mungkin gak terlalu mengekspresikannya. Aku bahagia karena aku berupaya memandang situasiku dari sudut pandang orang lain. Banyak orang berusaha tapi gak bisa2 punya keturunan, sedangkan aku, gak sengaja aja jadi huehehehehe..

Trus, waktu aku nanya sama dokter tentang rasa nyeri mirip nyeri haid yang sering terjadi semasa hamil, dia bilang itu memang wajar. Tapi sesudah itu, dia bilang dengan ekspresi agak aneh ‘Biasanya kalo sering nyeri, susah hamil loh..’. Nah lho.. ini kok bisa sekaligus jadi dua??? Hal-hal kecil itulah yang bikin aku merasa bersyukur. Banyak hal pantas disyukuri kalo kita mau mencarinya, jauh di balik omelan, keluhan dan perasaan malang dalam hidup lohh..

Tapi kadang, kalo inget lagi bahwa semua ini masih akan berlangsung hingga enam bulan ke depan… hiks.. lama banget ya? Ini aja aku ngerasa gak bisa ngapa2in. Puji Tuhan akhir bulan kemaren bukuku berhasil diselesaikan walaupun molor sebulan dari rencana. Masih ada dua judul dalam pikiranku, satu sudah separo ditulis, dan satu lagi baru bagan, tapi gak tau kapan mo nyelesein, abis tiap hari rasanya gak enak badaaaannnn…

Kata orang, kehamilan adalah saat yang paling indah bagi seorang wanita.

Kata akyu? Please deehh…

Bukannya gak mensyukuri, cuma please dehh.. saat yang mendebarkan, melelahkan, menguras emosi dan tenaga mungkin iya, saat yang paling campur aduk mungkin banget, tapi kalo saat yang paling indah? Belom berasa kalee..

Abis gimana ya, badan sakit, serasa masuk angin tiap hari, kepala pusing, perut suka sakit gak keruan.. untung aja sekarang ini mualnya udah mulai berkurang. Kalo gak.. hmghhh..

Yang menyenangkan dari saat-saat ini adalah, suamiku jadi tambah sayang and selalu mengerti. Jadi, aku tinggal bilang kepengen apa, dia pasti dengan rela mau nyariin. Untung aja aku bukan tipe yang kebanyakan tuntutan atau ngidam yang aneh-aneh. Paling2 sih kepengen makan sesuatu yang tasty, entah asem, pedes, panas, pokoknya yang lebih berasa. Apalagi karena lidahku terasa pahit, jadi selalu pengen sesuatu untuk dimakan, buat menyamankan lidah. Waktu pertama hamil, aku selalu pengen makan makanan yang panas. Padahal aslinya, aku tuh gak terlalu suka makanan panas. Kalo suamiku tercinta suka makan makanan yang dipanasin terlebih dulu, aku mah lebih memilih makan langsung tanpa dipanas-panasin dulu. Repot! (Atau males aja? Hehe). Jadilah tiap hari, gak pagi, gak siang gak malem kami berburu makan makanan panas sampe bosen.

Nah, kemaren-kemaren selalu pengen yang namanya es. Es campur, es teler, es sirop, pokoknya apapun yang namanya es, manis dan dingin. Kata orang, jangan kebanyakan makan es, tar bayinya gede loh. Duuhh.. ngomong doang nih orang-orang.. Gak peduli deh, pokoknya kalo gak minum es, pertanda bakal terjadi perang di rumah! Padahal sih, kalo esnya udah ada, paling aku nyeruput 3-4 sendok. Udah gitu, paling suamiku yang ngabisin. Yeahh.. yang penting udah berasa di lidah deh. Trus besoknya gitu lagi. Tapi sekarang udah agak sadar kali ya, jadi gak berani kebanyakan es yang manis, beralih ke jus. Sempat seminggu tiaaaaap hari pengen jus jeruk. Sampe suamiku berinisiatif beli jeruk peres buat dibikin sendiri di rumah ketimbang bolak-balik beli jus jeruk. Hehehe soalnya dia suka juga..

Sejujurnya, seperti pengakuanku (kalo kamu baca di 100 things about me), aku tuh gak terlalu suka sama bayi dan anak kecil. Sampe sekarang. Tapi waktu tau diriku mengandung, aku bisa sibuk bukan main cari info tentang pregnancy stuff ini, sampe hafal bedain mana yang mitos dan mana yang fakta. Jadi, kalo ada orang bilang gini gitu (yang aku tau hanya mitos), aku bisa menyanggahnya. Tau kan gimana sok taunya orang-orang kalo berhadapan dengan ibu hamil? Nah, masalahnya ibu hamil yang satu ini lebih sok tau lagi dari yang sok tau itu… hehehe.. Aku kagum aja sama diriku yang bisa nahan gak minum kopi (kadang minum sih, kalo kepaksa, dicampur susu tapi..), gak minum soda, gak makan junk food, menghindari telor setengah mateng, gak menyentuh lalapan, sibuk makan buah and makanan sehat lain, demi si jabang bayi. Padahal, aku kan aslinya seorang pemberontak yang gak bisa diatur. Semakin ditekan, semakin berontak dan lari aku. Semakin banyak aturan, semakin berpaling. Tapi naluri keibuan udah menghinggapiku kali yee.. hehehe..

Yeah, kata orang, nikmati aja saat-saat ini. Ya iyalah.. kalo gak dinikmati, mo diapain lagi, coba? Aku kan emang berusaha menikmati setiap saat dalam hidup, walaupun belum tau apakah ini saat yang paling indah atau nggak. Mungkin nanti kalo the babies udah lahir, udah berasa kerepotannya, baru ngerasa kalo ternyata enakan waktu hamil, gak serepot kalo udah punya bayi..

Hihihi, kita liat aja nanti..

Finally… update kisah lagi!

Okay, aku emang sempat males menulis. Semua blogku hampir dua bulan ini kosong. Akunya lagi MIA (missing in action!) soalnya. Males menulis tentang apapun juga! Padahal banyak sih yang harusnya ditulis hehehe.

Well, folks, this time I bring you a good news… I’m pregnant! Hehehe, percaya gak sih.. Aku gak tau ini berita yang menggembirakan apa enggak, karena sejujurnya aku masih punya banyaaaaak banget rencana buat tahun ini. Jadi yeah.. banyak yang harus direview, ditunda dan dievaluasi besar-besaran deh. Mungkin ini kali ya yang disebut Tuhan dengan ‘rencanaKu bukanlah rencanamu’.. hmpff..

Waktu bulan Januari yang lalu aku kaget juga waktu pertama kali tahu hamil. Soalnyaa.. sebelum itu aku and suamiku abis menikmati thai massage yang aduhai! Duhh.. badan udah diobok-obok, ditarik sana sini, diinjek-injek, gak tau deh diapain aja, aku udah pasrah aja karena memang capek banget waktu itu. Kalo tau hamil mah.. serem kali yee.. Trus abis itu, kami sempet pesta duren sepuasnya. Namanya juga gak tau lagi hamil, aku makan buanyak! Maklum, suamiku paling nyebelin kalo diajakin beli duren, jadi mumpung ada kesempatan, makan yang banyak deh. Nah, sebelumnya lagi, kami pergi ke luar kota ngelewatin jalan yang ngaudzubillah rusaknya. Mana suamiku ngebut banget lagi nyetirnya.. Ampuuunnnn… Tapi ya gitu deh, kalo emang dasar mo jadi, biarpun badan udah diobok-obok, jadi juga nih anak.. hehehe.

Kejutannya gak berenti di situ. Waktu pemeriksaan kedua bulan Februari kemaren, aku tambah kaget karena dokter bilang kalo bayinya ada dua. DUA??? Gilee.. pantesan gw kayaknya sering banget ngerasa capek-capek, pegel-pegel, gak keruan deh.. padahal akyu bukan termasuk orang yang gampang capek, sakit dan sejenis itu.. ternyata we’ve got twin!!! Suamiku nanya ‘Memang di keluargamu ada keturunan kembar?’ ‘Gak ada’ kataku. Perasaan sih emang gak ada.. Trus dia bilang ‘Di keluargaku juga gak ada deh kayaknya..’. Nah lho, jadi anak siapa ini? Hehehe. Tapi ternyata, setelah ngecek ke mama mertuaku, beliau bilang kalo mamanya (jadi oma suamiku) itu kembar. Anehnya, kok bisa cucunya gak ada yang tau. Karena kami dapet bayi kembar, baru pada ngeh deh sodara2 suamiku.. Ya ampuunnn..

Yeahh.. sejujurnya, hal ini jauh banget di luar perkiraanku. Pertama, aku hamil. Please deh, waktu tau pertama kali aku gak tau harus gimana. Antara seneng, bingung, sedih, kacau, campur aduk deh semuanya! Tapi kalo aku inget lagi betapa banyak pasangan yang udah kawin tahunan tapi belom bisa punya anak, aku bersyukur, karena ibaratnya, belum minta udah dikasih. Rencananya sih emang kita pengen program having baby-nya mulai akhir tahun ini, setelah semua urusan dan rencana hidup kami beres. Tapi yeah, Tuhan menghendaki lain.. gimana dong? Kemudian, bayinya kembar. Terus terang, dalam jutaan tahun cahaya pun aku gak akan pernah membayangkan bakal punya bayi kembar. Tapi itulah berkat dalam hidup. Bener gak?

Yang aneh, aku malah merasa bahagia karena ngeliat kebahagiaan orang lain. Tiap kali seseorang tahu aku bakal punya bayi kembar, pasti mereka bilang ‘Wow? Kembar? Seneng banget ya kamu pastinya..’. Hah? Seneng? Please deh.. kalo kamu kenal diriku secara pribadi, kamu bakal tau kalo aku bukan orang yang antusias. Gimana ya.. aku tuh.. dataaar banget. Entah aku diberkati atau dikutuk dengan rasa datar ini, tapi demikianlah kenyataannya. Kamu nggak bakal liat akyu melonjak-lonjak kegirangan, jingkrak-jingkrak atau melakukan sesuatu yang ajaib seperti itu. Seandainya diundang jadi bintang tamu di acara Oprah Show pun, reaksiku pasti tetep ‘biasa aja’. Hehehe.. Justru ngeliat orang-orang tadi yang bikin aku bingung. Kayaknya orang-orang ini jauh lebih bahagia dari gw deh.. 🙂

Emang sih, kebahagiaan mereka bikin aku kembali berpikir. Perkataan banyak orang yang bilang bahwa ‘I am so blessed’ atau ‘you must be so happy’ dsb itu yang bikin aku merenungkan kembali hidupku. Am I happy? Am I blessed? Kalo banyak orang bilang gitu berarti iya dong. Bukan berarti aku percaya pada omongan kebanyakan orang. Tapi dalam hal ini, aku percaya it means yes. Even, a big YES! Dan aku selalu berusaha menanamkan pada diriku sendiri bahwa I am so blessed. I am happy. It’s a wonderful life I’ve got. Dan semua hal baik sejenis itu. Aku bersyukur aja kalo the twin stuff has rocked my world. Yes, babies, you’re rocking my world, even although you aren’t born yet! Padahal, jarang-jarang ada yang bisa rockin my world sehubungan dengan the expression of enthusiasm of mine tadi itu.. hehe.

Mungkin juga ini cara Tuhan membuka pintu-pintu dalam hidupku. Beberapa tahun terakhir ini aku ngerasa banyaaak banget pintu tertutup bagiku (walaupun nggak sedikit juga yang udah terbuka). Tapi tetep aja, manusia kan suka merasa nggak puas. Yang udah terbuka gak disyukuri, yang tertutup dinanti-nanti dibukakan. Dan yeah, aku berharap semoga kehamilanku bisa jadi penanda yang indah untuk tahun ini. Capek bo, hidup dalam kegelapan. Meraba-raba tanpa ngerti blue print yang jelas dalam hidup. Entah kenapa emang di awal tahun ini, aku merasa semua beban sudah diangkat. Seakan Tuhan menyatakan bahwa ‘I am making something new for you. Something joyful, blessing and brighten your life’. Dan aku percaya kepadaNya. Aku percaya bahwa ada waktu yang tepat untuk segala sesuatu. Mungkin waktunya beda antara waktuku dan waktuNya, tapi tetap saja dunia ini kan kepunyaanNya, jadi terserah Dia dong.. toh Dia yang menentukan masa dan ketikanya..

Aku bersyukur buat semua yang terjadi dalam hidup. Kayaknya setiap kepahitan, penderitaan, kekecewaan, air mata sepadan dengan semua janji berkat yang akan kuterima dari Tuhan. Memang belum semua, tapi aku tahu janjiNya ya dan amen. Dia bukan manusia hingga bisa berdusta atau lupa seperti kita. Dia Allah yang memegang janji. Jadi yeah.. tetap berharap deh judulnya. Aku nggak tau apa yang akan terjadi di hari esok, tapi satu yang aku tahu, Tuhan memegang tanganku, dan takkan pernah melepaskannya. Mungkin aku jatuh, tapi takkan tergeletak, karena Dia selalu besertaku..

How about your story, my dear friend?

Entahlah..

Capek.

Pahit.

Hampa.

I feel insecure.

Entahlah..

Hidup ini memang keras. Kejam dan nggak ramah bagi banyak orang. Bahkan kadang kita pikir, hidup hanya bersikap ramah pada segelintir orang yang yeah.. katakanlah.. punya duit? Sukses? Tapi kalo kita tanyakan lagi pada mereka, pasti mereka akan menjawab hal yang sama. Hidup berlaku tidak ramah pada mereka pada awalnya. Barulah setelah mereka bekerja keras dengan tekun, hidup mulai melunak dan menunjukkan wajah manisnya.

Okay. Mungkin nggak semua. Anda mungkin beranggapan hidup itu manis dan menyenangkan. Well, nggak ada salahnya. Apapun pendapat kita, kita berhak mengemukakannya sesuai dengan cara pandang kita terhadap kehidupan.

Aku hanya memikirkan tentang berbagai hal yang bisa terjadi dalam hidup. Nggak selamanya yang terlihat manis, tenang dan datar itu seindah kelihatannya. Kita hanya melihat permukaannya. Kita nggak bener-bener tahu apa yang sedang bergejolak di dalam. Dalam banyak kesempatan, aku menyaksikan bahwa yang terlihat bergejolak belum tentu lebih parah dari yang terlihat aman tadi. Banyak latar belakang dan alasan harus kita perhatikan.

Yeahh.. mungkin postingan kali ini terdengar bagai misteri. Memang iya. Banyak hal terjadi dalam hidup yang nggak bisa begitu saja kubagi dengan Anda semua, para pembaca.. Tentang perasaan-perasaanku, keluargaku, saudaraku, banyak hal deh yang ribet and rumit, seru tapi nggak penting kalo diceritakan pada orang yang nggak ngerti.

Aku cuma berharap melalui setiap kesempatan dan peristiwa yang terjadi dalam hidup, aku bisa menarik pelajaran dari dalamnya. Toh pengalaman bukanlah guru yang terbaik. Guru yang terbaik adalah pengalaman yang direnungkan dan diambil hikmahnya. Kegagalan misalnya, akan tetap menjadi kegagalan sampai kita memelajari sesuatu darinya. Selama tidak, kita akan tetap berurusan dengan kegagalan dalam hidup. Dan dalam banyak peristiwa, pengalaman paling buruklah yang biasanya mengajari kita nilai-nilai penting tentang kehidupan. Kalau kita memelajari kisah tokoh-tokoh ternama dunia, kita bisa melihat bahwa mereka menjadi besar bukan karena mereka terlahir untuk itu, melainkan karena mereka menghadapi sesuatu yang keras, berjuang dengan tekun sehingga berhasil mengatasi penderitaan hidup dan memenangkan pertandingan. Orang-orang seperti inilah yang pada akhirnya kita kenal dengan menyandang predikat sukses. Tanpa perjuangan, kerja keras dan ketekunan, mungkin mereka akan berakhir sama seperti orang biasa lain di dunia ini. Tanpa nama.

Jika Anda menghadapi kesukaran dan mengalami penderitaan yang Anda anggap cukup berat, bersyukurlah. Itu berarti Anda luar biasa. Hanya orang biasa yang akan menghadapi pengalaman-pengalaman biasa. Orang-orang yang luar biasa mengalami hal-hal yang luar biasa. Bahkan mereka mengubah sesuatu yang biasa jadi luar biasa. Anda tak bisa menginginkan hidup Anda biasa-biasa, aman, terkendali, menyenangkan dan berharap jadi seseorang yang luar biasa. Itu tidak mungkin. Anda baru bisa menjadi luar biasa jika Anda telah mengalami banyak peristiwa yang luar biasa, namun terus menghadapinya hingga berhasil mengalahkannya. Itu adalah hukum kehidupan yang tak bisa dibantah. Apa beda permata dan batu biasa? Batu biasa tetaplah batu biasa jika ia tidak diasah, ditempa, digesek dan digoncang oleh kerasnya keadaan sekelilingnya.

Apapun yang tidak membunuhmu, akan menjadikanmu lebih kuat, kata pepatah. Jika suatu persoalan tidak membunuh Anda, maka Anda harus mendapatkan sesuatu yang meningkatkan nilai Anda dari persoalan tersebut. Please dehh.. ini bukan waktu untuk merenungkan hal-hal sepele dan nggak jelas. Sudah bukan waktunya untuk merasa sebagai korban dan minta dikasihani. Bangkitlah, tegaklah, Anda luar biasa. Sampai Anda mengalaminya sendiri, Anda akan memahami bahwa hidup ini bukanlah keajaiban yang turun dari langit, tapi hadiah yang harus Anda perjuangkan untuk tampil sebagai pemenang.

Viva la vida! ^^